KOMPAS Images/Fikria Hidayat
Ilustrasi: Feri.
|
KENDARI, KOMPAS.com - Sebanyak 14 unit armada feri saat ini aktif melayani lintas penyeberangan antarprovinsi yang menghubungkan antara Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Burhanuddin HS Noy, di Kendari, Sabtu (21/7/2012) ini, mengatakan, 14 armada feri itu melayani tiga pelabuhan lintas penyeberangan yang menghubungkan kedua provinsi tersebut.
"Tahun ini, jumlah armada feri yang melayani tiga pelabuhan penyeberangan antarrovinsi, bertambah dari 11 feri pada tahun 2011 menjadi 14 feri," kata Burhanuddin.
Tiga pelabuhan penyeberangan antarprovinsi dari Sultra ke Sulsel tersebut adalah pelabuhan penyeberangan Kolaka-Bajoe, penyeberangan Tondasi-Bira dan penyeberangan Lasusua-Siwa.
Menurut Burhanuddin, jumlah feri tersebut akan mengurangi terjadinya penumpukan penumpang pada kondisi tertentu, seperti pada pada musim arus mudik dan arus balik Lebaran.
"Pelabuhan penyeberangan yang sering dipadati oleh penumpang feri adalah penyeberangan Kolaka-Bajoe, yang menghubungkan Kabupaten Kolaka di Sultra dan kabupaten Bone di Sulsel. Itulah sebabnya pelabuhan itu dilayani 11 armada feri," ujarnya.
Burhanuddin berharap, dengan armada feri yang tersedia tersebut, maka bisa memaksimalkan pelayanan terhadap pemudik tahun ini yang akan menggunakan jalur tersebut.
"Perusahaan kapal penyeberangan yang melayani lintasan komersial antarprovinsi tersebut adalah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Jemla Ferry, PT Jembatan Madura, dan PT Bumi Lintas Tama," katanya.
Sumber: Antara
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Burhanuddin HS Noy, di Kendari, Sabtu (21/7/2012) ini, mengatakan, 14 armada feri itu melayani tiga pelabuhan lintas penyeberangan yang menghubungkan kedua provinsi tersebut.
"Tahun ini, jumlah armada feri yang melayani tiga pelabuhan penyeberangan antarrovinsi, bertambah dari 11 feri pada tahun 2011 menjadi 14 feri," kata Burhanuddin.
Tiga pelabuhan penyeberangan antarprovinsi dari Sultra ke Sulsel tersebut adalah pelabuhan penyeberangan Kolaka-Bajoe, penyeberangan Tondasi-Bira dan penyeberangan Lasusua-Siwa.
Menurut Burhanuddin, jumlah feri tersebut akan mengurangi terjadinya penumpukan penumpang pada kondisi tertentu, seperti pada pada musim arus mudik dan arus balik Lebaran.
"Pelabuhan penyeberangan yang sering dipadati oleh penumpang feri adalah penyeberangan Kolaka-Bajoe, yang menghubungkan Kabupaten Kolaka di Sultra dan kabupaten Bone di Sulsel. Itulah sebabnya pelabuhan itu dilayani 11 armada feri," ujarnya.
Burhanuddin berharap, dengan armada feri yang tersedia tersebut, maka bisa memaksimalkan pelayanan terhadap pemudik tahun ini yang akan menggunakan jalur tersebut.
"Perusahaan kapal penyeberangan yang melayani lintasan komersial antarprovinsi tersebut adalah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Jemla Ferry, PT Jembatan Madura, dan PT Bumi Lintas Tama," katanya.
Sumber: Antara
Editor :
Agus Mulyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar