SULTRA (Raha) - Kabupaten Muna kini menjadi daerah yang mulai dilirik investor untuk mengelola potensi sumber daya alam di wilayah tersebut. Setelah PT. Wahana Surya Agro yang mengelola perkebunan tebu dan membangun pabrik gula serta PT Sele Raya Jakarta yang berinvestasi di Hutan Tanaman Industri, maka kini ada PT. Tridayamas Sinar Pusaka Jakarta yang hendak mengelola batu kapur (gamping) serta pasir kursa untuk bahan baku semen.
Kemarin, manajemen dari PT. Tridayamas melakukan pertemuan dengan Sekrektaris Kabupaten Muna, Nurdin Pamone serta beberapa pimpinan SKPD untuk menyampaikan niat berinvestasi. Kadis Pertambangan dan Energi Muna, Hadi Rianse mengungkapkan potensi sumber daya untuk mendukung pendirian pabrik semen di Muna. Kata dia, untuk bahan baku gamping dan batu kapur penyebarannya ada di Kecamatan Tongkuno dan Tongkuno Selatan dengan luas lahan sekitar 10 ribu hektar. Untuk pasir kursa, letaknya ada di Kecamatan Tikep wilayah Muna Barat, dengan sebaran 2000 hektar. "Kita sudah melakukan survey dan potensi ini sudah diakui secara nasional," katanya.
Sementara itu Sekab Muna, Nurdin Pamone mengatakan, pemerintah daerah tentu saja sangat mendukung masuknya investasi di otorita mereka sepanjang itu pro rakyat. "Pemkab sadar untuk membangun Muna, tidak cukup dengan mengandalkan sumber anggaran dari pemerintah. Butuh dukungan dari pihak ketiga," terangnya. Mantan Asisten III Setkab Muna itu mengatakan, pihaknya juga tak lantas menyetujui semua niat investasi yang masuk agar tidak terjadi tumpang tindih izin.
Direktur PT. Tridayamas, Budi Hartanto mengatakan, investasi semen saat ini menjadi investasi strategis dan membutuhkan waktu panjang. Untuk tahap awal, pihaknya masih akan melakukan survey lokasi dan kualitas kandungan material. "Kita akan melibatkan lembaga riset untuk melakukan survey dan pemetaan lahan. Prosesnya bertahap dan berkesinambungan karena ini investasi besar," ujarnya. Ia meminta dukungan Pemkab untuk menyiapkan infrastruktur jalan, solar dan listrik. Tanpa itu semua akan sulit membangun pabrik semen di Muna. "Paling penting ketersediaan listrik dan solar. Kalau itu tidak mencukupi, kita hanya akan menjual materialnya saja keluar," katanya. Ia juga berjanji bila melakukan eksploitasi nanti akan memperhatikan kelestarian lingkungan. Dampak lingkungan pasti ada, tapi perusahaan akan minimalisir agar tidak melewati ambang batas.
Sumber: kendari pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar