Kendari – Pelaksanaan selama 3 hari (23-25/8) Kejuaran Kempo Daerah Sulawesi Tenggara, telah berakhir dengan keluarnya Kota Kendari sebagai Juara Umum, disusul Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Bau-bau.
Kejuaran daerah ini merupakan salah satu bentuk pembinaan Kempo di Sulawesi Tenggara, “ kejuaraan ini selain bentuk pembinaan, juga untuk persiapan Porda yang akan diselenggarakan di Kabupaten Buton Utara tahun depan,” ujar Drs, Andi Nur Lappe selaku ketua panitia kejurda kali ini, kejuaraan mempertandingkan kelas Randori (perkelahian bebas) dimulai dari kelas 55 kg sampai dengan kelas 70 kg dan Embu (keindahan gerak), baik putra maupun putrid.
Peserta yang ikut berpartisipasi kali ini sebanyak 120 peserta, dari 12 Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara, minus Kabupaten Kolaka Utara “ untuk Kabupaten Kolut belum bisa ikut dikarenakan organisasinya belum dilantik, dan diharapkan segera sebelum Porda nanti,” ujar Drs, Mustakhuddin M.Pd, pengurus teras Persatuan Kempo Indonesia Sultra yang juga angkatan murid pertama Kempo di Sultra.
Sejarah kempo sendiri di Sulawesi tenggara di mulai ketika tahun 1977 Impai Herman Arere Putra Kendari yang sekolah di salatiga pulang, sejak itu perekrutan murid dimulai termasuk murid awalnya Drs, Mustkhauddin M.Pd, sejak itu perkembangan Kempo di Sulawesi Tenggara di mulai, dan hingga sekarang setiap sekolah-sekolah maupun organisasi memiliki dojo (perguruan) Kempo.
Menurut Andi Nur, awalnya keberadaan Kempo bukan hanya tersebar di sekolah dan jajaran pemda, namun juga di Satpol dan instansi-instansi militer, “ saat ini kempo di instansi militer hanya berupa beladiri masing-masing kesatuan, namun jalinan silaturahmi tetap berjalan,” ujar Andi Nur, perjalanan murid-murid Kempo di berbagai kejuaraan cukup membanggakan, selain meraih Emas, perak dan perunggu pada PON, pernah juga meraih medali perak di kejuaraan Sea Games 2008 di Hanoy Thailand. (@jal_zz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar