Museum Wallacea akan menjadi ciri khas karena baru pertama berdiri di Indonesia dan diharapkan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sultra, kata Mohammad Nuh di Kendari.
"Manfaatkan seoptimal mungkin museum Wallacea Unhalu sebagai sarana penelitian tentang flora dan fauna di garis Wallacea," ujarnya.
Mendikbud ikut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan museum Wallacea antara Unhalu dengan beberapa universitas yang ada di provinsi yang masuk dalam garis Wallacea.
Universitas yang melakukan Mou adalah Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Nusa Cendana Kupang dan ISI Surakarta. Juga Unhalu mengikat kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Sultra.
Kepala Museum Wallacea, Muzuni, mengatakan bahwa Museum Wallacea akan menampilkan seluruh keragaman flora dan fauna yang ada di daerah garis Wallacea.
"Untuk sementara, kami sudah memiliki beberapa koleksi foto-foto flora dan fauna Wallacea, selanjutnya kami akan buat dalam bentuk suspensi dan miniaturnya," katanya.
Menurut dia, Museum Wallacea juga akan menjadi museum budaya bagi daerah-daerah atau etnis beberapa daerah yang ada digaris Wallacea. Menteri Pendidikan didampingi Rektor Unhalu, Prof Usman Rianse, Gubernur Sultra, Nur Alam memukul gong menandai peresmian gedung pascasarjana Unhalu.
Gedung utama Program Pascasarjana Unhalu dibawah pimpinan Prof La Rianda dibangun empat lantai dan didukung dua gedung perkuliahan menelan biaya Rp26,3 miliar.
"Pascasarjana Unhalu masih membutuhkan sarana pendukung dan mengharapkan bantuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Rektor Usman Rianse.
Pada abad ke-19, dalam catatan Wikipedia bahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Fauna_Indonesia), Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace, yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua daerah, daerah zoogeografis Asia dan daerah zoogeografis Australasia (Wallacea).
Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, di antara Kalimantan (Borneo) dan Sulawesi (Celebes); dan di antara Bali dan Lombok. Walaupun jarak antara Bali dan Lombok relatif pendek, sekitar 35 kilometer, distribusi fauna di sini sangat dipengaruhi oleh garis ini. Sebagai contoh, sekelompok burung tidak akan mau menyeberang laut terbuka walaupun jaraknya pendek.
(T.S032/Rw.P003)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar