Sabtu, 27 Juli 2013

Segelintir pesona Pulau Muna

Pulau Muna merupakan salah satu pulau yang cukup menarik di Sulawesi Tenggara. Dengan kondisi pulau yang tersusun oleh batuan karst, membuat Pulau Muna menjadi pulau yang tampak keras karena di beberapa tempat memiliki kondisi lingkungan yang kering dan tandus.
Namun di beberapa lokasi, Pulau Muna menawarkan pesonanya tersendiri. Kalau kita mengunjungi Desa Oempu, Walengkabola, disana kita akan disuguhkan oleh pemandangan pantai yang indah dan keramahan penduduk meskipun untuk mencapai desa ini kita harus melalui daerah yang cukup gersang hanya ditutup oleh semak.
Memasuki desa, rumah-rumah panggung berjejer sepanjang jalan dengan pagar batu. Di suatu tempat, tampak penduduk membawa jerigen, alat mandi atau pun gerobak pembawa air. Di tempat itu, ternyata terdapat mata air di sebuah gua yang digunakan oleh penduduk untuk mandi dan cuci.
Gua dengan mata air berair tawar ini sangat menarik karena tersebar di beberapa tempat di Desa Oempu, Walengkabola, sehingga penduduk tidak hanya bergantung pada satu gua melainkan ada lebih dari tiga diluar sumur-sumur kecil yang digunakan untuk tempat mengambil air minum.
Selain gua dengan mata air, Desa Oempu, Walengkabola juga memiliki danau-danau karst yang berwarna biru. Di salah satu danau, dgunakan sebagai tempat wisata, dimana setiap musim liburan sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat dari luar Walengkabola. Danau yang berair payau ini digunakan juga untuk memelihara penyu. Konon, danau-danau ini dihubungkan oleh sebuah gua yang terhubung ke laut.
Begitu juga gua-gua yang memiliki mata air juga berhubungan dengan laut melalui sebuah gua yang baru sedikit yang telah di eksplorasi oleh cave diver dari Perancis, Australia dan Spanyol.
Desa Oempu, Walengkabola juga menawarkan pantai berpasir putih yang cukup indah dengan beberapa pohon kelapa yang  melambai-lambai. Di salah satu sudut desa juga sudah dibuat semacam gazebo untuk menikmati pemandangan pantai indah dan di seberah nampak Pulau Buton.
Jauh dari Desa Oempu, terdapat juga danau karst yang mudah dicapai dari Raha menuju Danau Napabale. Danau ini menawarkan juga keindahan danau karst yang sekaligus juga dapat menyewa perahu untuk mengarungi danau.
Selain dengan keindahan alam, Pulau Muna juga memiliki potensi masyarakat dengan kerajinan tangannya yaitu tenun sarung. Di salah satu desa, di setiap rumah ada perempuan muda yang sedang menenun di bawah rumah panggungnya.
Konon, sarung-sarung dari Muna ini banyak dikirim ke beberapa daerah. Waktu itu, saya sempat beli sarung hasil tenun tangan ini dengan harga yang cukup murah. Mungkin harga akan lebih mahal di pasar-pasar di luar Pulau Muna.

Investor Rencana Buka Pabrik Semen di Muna

SULTRA (Raha) - Kabupaten Muna kini menjadi daerah yang mulai dilirik investor untuk mengelola potensi sumber daya alam di wilayah tersebut. Setelah PT. Wahana Surya Agro yang mengelola perkebunan tebu dan membangun pabrik gula serta PT Sele Raya Jakarta yang berinvestasi di Hutan Tanaman Industri, maka kini ada PT. Tridayamas Sinar Pusaka Jakarta yang hendak mengelola batu kapur (gamping) serta pasir kursa untuk bahan baku semen.
    
Kemarin, manajemen dari PT. Tridayamas melakukan pertemuan dengan Sekrektaris Kabupaten Muna, Nurdin Pamone serta beberapa pimpinan SKPD untuk menyampaikan niat berinvestasi. Kadis Pertambangan dan Energi Muna, Hadi Rianse mengungkapkan potensi sumber daya untuk mendukung pendirian pabrik semen di Muna. Kata dia, untuk bahan baku gamping dan batu kapur penyebarannya ada di Kecamatan Tongkuno dan Tongkuno Selatan dengan luas lahan sekitar 10 ribu hektar. Untuk pasir kursa, letaknya ada di Kecamatan Tikep wilayah Muna Barat, dengan sebaran 2000 hektar. "Kita sudah melakukan survey dan potensi ini sudah diakui secara nasional," katanya. 
    
Sementara itu Sekab Muna, Nurdin Pamone mengatakan, pemerintah daerah tentu saja sangat mendukung masuknya investasi di otorita mereka sepanjang itu pro rakyat. "Pemkab sadar untuk membangun Muna, tidak cukup dengan mengandalkan sumber anggaran dari pemerintah. Butuh dukungan dari pihak ketiga," terangnya. Mantan Asisten III Setkab Muna itu mengatakan, pihaknya juga tak lantas menyetujui semua niat investasi yang masuk agar tidak terjadi tumpang tindih izin. 
    
Direktur PT. Tridayamas, Budi Hartanto mengatakan, investasi semen saat ini menjadi investasi strategis dan membutuhkan waktu panjang. Untuk tahap awal, pihaknya masih akan melakukan survey lokasi dan kualitas kandungan material. "Kita akan melibatkan lembaga riset untuk melakukan survey dan pemetaan lahan. Prosesnya bertahap dan berkesinambungan karena ini investasi besar," ujarnya. Ia meminta dukungan Pemkab  untuk menyiapkan infrastruktur jalan, solar dan listrik. Tanpa itu semua akan sulit membangun pabrik semen di Muna. "Paling penting ketersediaan listrik dan solar. Kalau itu tidak mencukupi, kita hanya akan menjual materialnya saja keluar," katanya. Ia juga berjanji bila melakukan eksploitasi nanti akan memperhatikan kelestarian lingkungan. Dampak lingkungan pasti ada, tapi perusahaan akan minimalisir agar tidak melewati ambang batas. 

Sumber: kendari pos

Rabu, 24 Juli 2013

Menggali Potensi Kain Tenun Buton

Kain tenun Buton potensial untuk dieksplorasi, dan mayoritas perajinnya adalah perempuan.
KOMPAS.com - Eksplorasi kain tradisi dari berbagai daerah di Indonesia mulai mendapat perhatian sejumlah desainer. Setelah tenun Bali dan Lombok, kali ini perhatian besar sepertinya sedang mengarah pada tenun Buton, asal Sulawesi Tenggara.

Perancang Ian Adrian adalah salah satu yang memutuskan bergelut dengan kain tenun bersejarah ini. Katanya, dia sedang mempersiapkan koleksi terbaru yang akan diperagakan pada gelaran Jakarta Fashion Week mendatang dengan ragam kain tenun dari Buton. Apa yang membuat tenun Buton menarik? Apa kelebihannya?

Ian menuturkan bahwa kain tenun Buton punya sejarah yang panjang. Dulu, kain tenun ini dikenal juga sebagai bahan utama pembuatan uang kampua, yang dipakai untuk pembayaran. Ini merupakan satu satu yang pernah beredar di Indonesia.

Kemudian dari warna, tenun Buton cenderung berwarna cerah, dari merah, biru, kuning, hijau, atau kuning. Ini merupakan cerminan dari kehidupan sosial masyarakat Buton sendiri yang ingin menyampaikan keceriaan, jauh dari kesusahan. Faktor lain, kata Ian, adalah bagaimana tenun menjadi perekat sosial dan kerap dipakai oleh masyarakat setempat untuk upacara adat.

“Saat melihat kain ini, saya seperti terpanggil untuk mencoba mengeksplorasi lebih jauh, kain tradisi ini mestinya mendapat tempat dan perhatian banyak dari khalayak ramai,” ujarnya menambahkan.

Perancang yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengaku menemukan motif kain tenun Buton yang menarik, didominasi oleh dua motif, yakni vertikal dan horizontal. Konon, motif ini mencerminkan hubungan dengan sang Pencipta dan hubungan dengan sesama manusia.

Cikal bakal motif tenun Buton memang beranjak dari apa yang ada di sekitar masyarakat, dari alamnya yang damai, hingga apa yang mereka yakini. Motif-motif yang ada lalu dikembangkan dengan penambahan ragam hias yang diambil Ian dari apa yang ada di sekitar Buton. Seperti motif hiasan di atap rumah, dekorasi interior, hingga perlengkapan upacara adat. Sebagai negara kepulauan, Buton juga punya kekayaan alam dan tradisi yang beragam.

“Dalam proses pengembangannya, saya juga melihat bahwa perajin tenun dari Buton mayoritas adalah perempuan, mereka bahkan sejak masih remaja sudah menenun,” ungkapnya.

Proses menenun dikerjakan dengan manual tangan dan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Perbedaannya nanti akan terlihat pada ukuran, sementara motif dan warna rata-rata masih akan sama.

“Selain untuk upacara adat, kain tenun ini potensial juga untuk diangkat menjadi busana siap pakai, gaun malam, hingga cocktail dress. Saya lagi coba kembangkan ke arah ini,” ujarnya.

Dalam pengembangannya, ia menambahkan ornamen-ornamen ke dalam motif tenun yang ada, seperti variasi ragam hias akepondai (daun berdampingan), balung ayampaluala, akeraba (biola),akemakulana (lipan), dan lain-lainnya. Pengembangan motif tenun ini diakui Ian punya tanggung jawab moril, dengan berdialog dulu dengan tetua dan budayawan setempat, sejauh mana motif dan kain itu bisa dikembangkan sehingga tidak melanggar pakem.

Selain itu, ia juga mendapat dukungan dari Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun; dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buton, Elianthie Umar Samiun. Keduanya, menurut Ian, membuatnya lebih leluasa menggali potensi kain tenun dari daerah tersebut.

Ian mengaku optimistis kain tenun Buton akan menjadi incaran dan diminati banyak orang di kemudian hari. Apalagi setelah eksplorasinya ke dalam bentuk desain dan atau rancangan yang berbeda. Ketika kain tenun Buton dicari, maka kata dia, perempuan-perempuan perajin tenun Buton juga akan lebih merasa tertantang untuk berbuat lebih banyak.

Ian berencana memamerkan koleksi kain tenun Buton pada event JFW mendatang dan show tunggal di bulan Desember 2013.
Editor :
Felicitas Harmandini

Selasa, 23 Juli 2013

Lewat Busana, Ian Adrian Mengangkat Keindahan Buton

Ian Adrian (Liputan6.com/Rommy Ramadhan)
Liputan6.com, Jakarta : Ternyata Pulau Buton tak hanya menghasilkan aspal yang sudah dikenal sejak dulu kala. Kabupaten yang masuk dalam provinsi Sulawesi Tenggara ini, juga memiliki keindahan pantai yang sangat eksotik.
"Buton punya mutiara yang sangat indah dan unik, bentuknya gepeng. Buton juga memiliki kain tenun yang khas," kata perancang busana Ian Adrian, ketika ditemui beberapa waktu lalu di Senayan City, Jakarta. "Tapi sayang, tak banyak orang yang tahu semua potensi yang ada di Buton," ujarnya sedih.
Nah, untuk mengangkat semua potensi tersebut, rencananya Ian Adrian akan menggelar pagelaran busana di Pulau Buton. "Saya akan menggunakan kain tenun khas Buton untuk rancangan saya ini. Saya juga akan membuat aksesoriesnya dari mutiara yang budidayakan di Buton," ungkap Ian Adrian bersemangat.
Untuk mewujudkan show tunggalnya tersebut, Ian didukung penuh oleh Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, SH. "Alhamdulillah, Bupati sangat mendukung rencana ini. Saya juga berharap bisa mengangkat tenunan Buton. Selama ini Buton hanya dikenal aspalnya. Tapi sebenarnya Buton memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Saya saja betah berada di Buton," papar Ian yang sering mondar-mandir ke Buton.
Untuk mewujudkan proyek besarnya tersebut, Ian Adrian melibatkan para pengrajin di Pulau Buton. "Di sana banyak pengrajin tenun. Semuanya akan terlibat dalam pagelaran busana ini. Saat ini masih dalam proses pengerjaan. Insya Allah Desember nanti pagelarannya," jelas Ian. Ia juga akan memboyong top model Indonesia dan sejumlah artis untuk tampil dalam pagelaran busananya tersebut.
Ada sebuah cita-cita yang ingin Ian Adrian capai lewat pagelarannya kali ini. "Saya ingin mengangkat semua potensi alam dan wisata yang ada di Buton lewat rancangan busana saya. Biar dunia tahu, kalau Buton itu sangat indah dan sangat perlu untuk dikunjungi," tegasnya.(Rom)

Senin, 22 Juli 2013

Tiga Wilayah Jadi Kawasan Hijau

KENDARINEWS.COM (Pasarwajo): Kementerian Pekerjaan Umum RI menjadikan Dongkala, Kondowa dan Wagola sebagai kawasan hijau. Untuk mewujudkan rencana yang masuk dalam kawasan Kota Pasarwajo itu, pihak PU pusat akan mengucurkan dana sebesar Rp 5 miliar. Pembangunan kawasan hijau tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan penataan bangunan dan lingkungan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan zona tertata, berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.
"Pasarwajo memiliki posisi dan letak geografis yang sangat strategis karena merupakan kota penghubung wilayah Baubau, Buton Utara dan Wakatobi. Selain itu, memilki potensi perikanan dan kelautan bernilai ekspor, serta terumbu karang dan taman bawah laut yang berpotensi untuk pariwisata," terang Konsultan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU, Ahmad Gunawan, akhir pekan lalu. Menurunya, kawasan Pasarwajo yang meliputi Dongkala, Kondowa dan Wagola tersebut akan dibangun beberapa fasilitas umum seperti drainase, jalan lingkungan, pembangunan ruang terbuka publik, gazebo, lampu taman, kios pedagang semi permanen, gerbang kawasan, rehablitasi bangunan adat milik umum hingga taman bermain.
  
"Kawasan hijau tersebut juga untuk mendukung Takawa sebagai kawasan pusat pelayanan pemerintahan yang megah. Alangkah bagusnya jika wilayah megah tersebut didukung dengan kawasan hijau," sambungnya. Sekretaris kabupaten Buton, Zuhuddin Kasim, mengungkapkan penataan wilayah dengan kajian yang dilakukan secara konstruktif merupakan langkah maju untuk pengembangan ibu kota Pasarwajo. "Apalagi kawasan hijau tersebut nantinya dilengkapi dengan taman bermain serta zona-zona yang didesain dengan perencanaan matang," apresiasi mantan Kadis Kesehatan Buton itu. (sam/KP)
- See more at: http://www.kendarinews.com/2013/index.php?option=com_content&task=view&id=4440&Itemid=434#sthash.Dv9mMJ9S.dpuf

Rabu, 10 Juli 2013

Sultra Dapat Rp 62,8 M Program PNPM

KENDARINEWS.COM (Jakarta): Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali keciprat anggaran sebesar Rp62,8 miliar dalam anggaran PNPM Mandiri Perkotaan yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013. Program ini merupakan salah satu mekanisme pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja diwilayah perkotaan.
Berdasarkan beberapa rincian program Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, untuk lokasi sasaran SPAM MBR, terdapat di 14 Kabupaten/Kota di Sultra dengan anggaran 20,2 milyar kemudian untuk lokasi sasaran SPAM IKK, hanya dijatah untuk 1 Kabupaten/Kota dengan anggaran Rp4,1 miliar. Bukan hanya itu, terdapat program SPAM Perdesaan, dimana Sultra terkafer 10 Kabupaten/Kota, dengan sasaran 10 Desa anggarannya Rp 27,2 miliar.     Kemudian, pada lokasi program sasaran SPAM Khusus Kawasan PPI, Sultra kebagian lima Kabupaten/Kota dengan alokasi Rp11,2 miliar.
PNPM Mandiri merupakan program khusus infrastruktur dasar tahun 2013, melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya.
  
Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum (P4-IPU) dianggarkan Kementerian PU total Rp7,25 Trilliun, dengan tiga program khusus yaitu Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4-IP), Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (P4-SPAM), dan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA).
  
Wakil Ketua Banggar DPR RI, Tamsil Linrung mengungkapkan, program ini diberikan kepada pemerintah provinsi dalam upaya peningkatan sumber daya masyarakat, seperti tersedianya lapangan kerja dan perbaikan infrastruktur. Bantuan pemerintah pusat ini merupakan program nasional.
"Ini kebijakan pemerintah yang pro rakyat, guna meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan infrastruktur di daerah dan kami di DPR selalu mengawalnya," ucapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (9/7).
  
Dalam rapat dengar pendapat Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, disepakati bahwa jumlah penerimaan manfaat secara keseluruhan sebanyak 3,6 juta jiwa dengan 900 ribu kepala keluarga (KK). Model pembiayaan program ini adalah Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) atau fisik. Jenis bantuan fisiknya seperti pembangunan infrastruktur dasar antara lain jalan lingkungan, perahu, air minum dan sanitasi.
  
Salah satu program P4-IP untuk mendukung pemberdayaan masyarakat perkotaan adalah PNPM Mandiri Perkotaan. Usulan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU ke Komisi V DPR, kemudian di rumuskan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR, disetujui jumlah anggaran PNPM Mandiri Perkotaan juga adalah Proyek Penanggulanan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) APBN Perubahan dengan total dana Rp460,8 Miliar untuk 1.800 kelurahan di seluruh Indonesia.(cr1/KP)

Minggu, 07 Juli 2013

Pemekaran Muna Barat Final Pekan Depan

KENDARINEWS.COM (Raha) - Meski belum menerima undangan pemekaran dari Komisi II DPR RI, namun Ketua DPRD Kabupaten Muna Uking Djaassa, SH yakin jika pekan depan sidang pemekaran Muna Barat di DPR RI akan mulus. Pasalnya sudah tidak ada satupun hambatan bagi DPR RI, untuk menyetujui pemekaran Kabupaten Muna Barat.
" Beberapa waktu lalu kita masih terhambat karena ada sisa utang dana hibah Kabupaten Muna ke Kabupaten Butur sebesar Rp 3 miliar. Tapi sekarang kita sudah lunasi. Jadi tidak ada lagi hambatan bagi DPR RI khususnya komisi II untuk menyutujui pemekaran Muna Barat," terang Uking Dajssa,SH kepada KendariNews.Com, Jumat (5/7/2013).

Uking menjelaskan, rencananya pekan depan Komisi II DPR RI akan kembali menggelar sidang terkait pemekaran Kabupaten Muna Barat.

" Kalau tidak ada halangan tanggal 9 Juli 2013, sidang pemekaran Muna Barat akan digelar di DPR RI. Saya optimis, pekan depan Muna Barat akan disetujui menjadi salah satu DOB di Sultra," pungkas legislatoar asal Partai Golkar ini.



Editor: Taya
Reporter: Fitri