Minggu, 15 Juli 2012

Jalur Trans-Sulawesi Kembali Terhubung

Setelah terputus hampis sepekan, jembatan Pajalele di kabupaten Pinrangyang menghubungkan sulsel dan sulbar termasuk palu dan kembdari kini sudah terhubung kembali sejak selasa (10/7) kemarin.

PINRANG, KOMPAS.com — Setelah ambruk dan memutuskan jalur lintas barat Sulawesi, sejak Kamis pekan lalu, Jembatan Pajalele di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, yang menghubungkan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat termasuk Palu dan Kendari, Rabu (11/7/2012), akhirnya terhubung kembali.
Truk bermuatan melebihi kapasitas jembatan yang diduga jadi pemicu ambruknya jembatan telah disingkirkan, sementara Sungai Pajalele tempat jembatan darurat yang ambruk ditimbun agar bisa dilalui kendaraan.
Setelah terputus sejak kamis pekan lalu, jembatan darurat di Desa Pajalele, Kabupaten Pinrang, akhirnya kembali bisa dilalui kendaran. Sungai selebar 50 meter lebih tempat jembatan runtuh ditimbun untuk sementara waktu agar kendaraan di jalur Trans-Sulawesi yang tertahan hingga puluhan kilometer dari dua arah bisa melaluinya.
Sementara upaya perbaikan jembatan utama yang bersebelahan dengan jembatan darurat yang ambruk kini dipercepat proses penyelesaiannya agar arus transportasi di jalur ini bisa berjalan normal.
Kapolsek Lembang, Pinrang, Ajun Komisaris Muh Idris kepada Kompas.com mengatakan, sejak kemarin, arus transfortasi yang tertahan di Kecamatan Lembang dari dua arah sudah bisa melintas.
"Semua kendaran yang sempat tertahan, baik kendaraan kecil maupun kendaraan besar, seperti truk, tronton, dan bus, sudah bisa melanjutkan perjalan ke tujuan," ujar Kapolsek melalui pesan singkatnya.
Meski arus transportasi sudah terhubung sejak kemarin, dampak perekonomian yang ditimbulkannya hingga kini masih terasa. Pasokan BBM dan elpiji di semua daerah di Sulawesi Barat hingga hari ini belum normal. Sejumlah SPBU  di Polewali dan Majene, misalnya, sampai kini masih memgalami kelangkaan hingga kendaraan harus mengantre sepanjang satu kilometer ke jalan raya.
Tak hanya itu, pasokan elpiji di Kabupaten Majene termasuk kebutuhan sembako yang selama ini dipasok dari sejumlah daerah penyangga, seperti Kabupaten Enrekang dan Duri di Sulawesi Selatan, masih mengalami kelangkaan hingga harganya melonjak cukup tajam.
Bahan bangunan, seperti semen, bahkan sempat melonjak 100 persen dari harga sebelumnya. Sejumlah Warga berharap, setelah jalur transportasi kembali terhubung, pasokan sembako, termasuk BBM dan elpiji, bisa segera normal dalam beberapa hari mendatang agar warga tak lagi kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Editor :
Pepih Nugraha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar